Sabtu, 21 Desember 2013

Penyebab suami selingkuh itu banyak sekali, seperti :


Pelayanan Bercinta
Terkadang istri menolak model keinginan suami dalam bercinta, santainya atau kurang perdulinya istri terhadap suami jika sementara bercinta seakan-akan tidak ada yang sedang bercinta, sering menolak ajakkan bercinta, dan sering membolakangi di saat tidur.

Perawatan Diri
Terkadang perempuan setelah memiliki satu keturunan sudah berkurang keinginannya untuk berdandan atau merawat diri, serta kurang merawat daerah kewanitaan, padahal pria paling suka melihat wanita yang bersih dan berdandan rapi.

Pelayanan Makan
Terkadang kalau wanita manja tidak tahu memasak, akhirnya rasa masakan kurang enak dan biasa juga sang istri hanya membiarkan suami makan sendiri dan ambil makanan sendiri, sehingga timbul pikiran buruk dari kepala suami.

Besar Keinginan
Besar keinginan sang istri adalah salah satu sifat yang paling di benci sang suami, atau yang di kenal istri pemeras suami dan menyetir suami.

Banyak Bicara
Suami juga paling tidak suka kepada istri yang banyak bicara, banyak gosip, orang Manado bilang "tukang karlota".

Dari Lima faktor di atas hanya satu faktor yang jadi alasan utama suami selingkuh, yakni faktor pelayanan bercinta, dan sebenarnya masih banyak juga penyebab-penyebab terjadinya suami selingkuh bukan hanya itu.

Perselingkuhan terjadi karena dari diri sang istri. Jadi jika ingin suami tidak selingkuh, perbaikilah sifat dan jauhilah Lima faktor penyebab di atas, karena itu inti dan paling di anggap buruk oleh seorang suami.

Apa contoh perilaku orang-orang Munafik menurut al-Quran?
Pertanyaan ini dapat dijawab dengan mudah bila memperhatikan dengan seksama ayat-ayat al-Quran. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui ciri khas orang-orang Munafik dari ayat-ayat al-Quran, sehingga sisi peringatan Allah Swt terkait masalah kemunafikan menjadi lebih jelas. Sekalipun beberapa ciri khas yang akan disebutkan terkait dengan orang-orang Munafik di masa Nabi Muhammad Saw, tapi pada kenyataannya itu menunjukkan semua sifat orang munafik di setiap masa.

1. Orang munafik berbohong ketika berbicara dan bersumpah atas kebohongannya yang diucapkannya.(4)

2. Mereka senantiasa konflik dengan Nabi Saw sebagai pemimpin masyarakat Islam dan berusaha menjegal realisasi tujuan Nabi Saw.(5)

3. Mereka melakukan shalat dengan rasa malas dan sangat sedikit mengingat Allah Swt.

4. Mereka mengejek orang-orang yang mengeluarkan sedekah dari sebagian hartanya karena imannya demi menyukseskan tujuan agama.(7) Dan menilai mereka sebagai orang-orang bodoh yang tidak berakal.(8)

5. Demi meraih kemuliaan mereka meminta tolong kepada orang lain dan beranggapan dapat meraih kemuliaan selain kepada Allah Swt.(9)

6. Mereka ketakutan ketika terjadi peristiwa sulit seperti perang dan jihad, menyebut janji kemenangan dari Allah Swt sebagai kebohongan dan berusaha menyampaikan alasan tak berdasar untuk lari dari kewajiban yang berat.(10)

7. Sekalipun mereka adalah perusak, tapi menilai dirinya sebagai pembaharu.(11) Hal itu membuat mereka tidak sudi merevisi pandangan dan keyakinannya.

8. Mereka memiliki tampilan lahiriah yang indah dan ucapan yang menarik tapi menipu.(12) Tapi ucapan mereka tidak berasal dari pemahaman dan iman.(13)

9. Tidak melakukan kewajiban Amar Makruf dan Nahi Munkar, bahkan sebaliknya memerintahkan yang munkar dan melarang yang makruf.(14)

10. Mereka tidak mau mengorbankan jiwa dan hartanya di jalan Allah. Bila mereka membelanjakan sesuatu di jalan Allah, pasti dilakukan dengan berat hati.(15)

Dengan mencermati sepuluh ciri khas orang munafik, semua ini kembali pada dua prinsip:

Pertama, perbedaan antara hati dan lisan serta tidak ada keimanan seperti yang diucapkan.

Kedua, pragmatis dan hanya mencari keuntungan dirinya, tanpa menghitung masalah akhirat. Hanya mencari untung membuat seorang munafik memiliki sifat kikir dan pembohong.

Oleh karenanya, setiap orang dapat memikirkan akar dan dampak buruk kemunafikan untuk mengkaji semangat dan kinerja sehari-harinya lalu menilai keimanannya, apakah ia seorang mukmin sejati atau ada sedikit kemunafikan dalam dirinya. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Sumber: Hoshdar-ha va Tahzir-haye Qorani, Hamid Reza Habibollahi, 1387 Hs, Markaz-e Pajuhesh-haye Seda va Sima.

Catatan:
1. "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta." (QS. al-Munafiqun: 1)
2. Tafsir al-Mizan, jilid 5, hal 115.
3. Ibid, jilid 19, hal 288.
4. QS. al-Munafiqun: 1.
5. "Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu." (QS. an-Nisa: 61)
6. "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. an-Nisa: 142)
7. "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. at-Taubah: 79)
8. "Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu." (QS. al-Baqarah: 13)
9. "Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kemuliaan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kemuliaan kepunyaan Allah." (QS. an-Nisa: 138-139)
10. "Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya". Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mreka berkata: "Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu". Dan sebahagian dari mereka minta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata: "Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga)". Dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanya hendak lari." (QS. al-Ahzab: 12-13) "Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui." (QS. at-Taubah: 81)
11. "Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan"." (QS. al-Baqarah: 11)
12. "Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?" (QS. al-Munafiqun: 4)
13. Tafsir al-Mizan, jilid 19, hal 473.
14. "Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik." (QS. at-Taubah: 67)
15. "Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan." (QS. at-Taubah: 54) dan "Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik." (QS. a-Taubah: 67)
1. Menuntut keluarga yang ideal dan sempurna
Sebelum menikah, seorang wanita membayangkan pernikahan yang begitu indah, kehidupan yang sangat romantis sebagaimana ia baca dalam novel maupun ia saksikan dalam sinetron-sinetron.
Ia memiliki gambaran yang sangat ideal dari sebuah pernikahan. Kelelahan yang sangat, cape, masalah keuangan, dan segudang problematika di dalam sebuah keluarga luput dari gambaran nya.
Ia hanya membayangkan yang indah-indah dan enak-enak dalam sebuah perkawinan.
Akhirnya, ketika ia harus menghadapi semua itu, ia tidak siap. Ia kurang bisa menerima keadaan, hal ini terjadi berlarut-larut, ia selalu saja menuntut suaminya agar keluarga yang mereka bina sesuai dengan gambaran ideal yang senantiasa ia impikan sejak muda.
Seorang wanita yang hendak menikah, alangkah baiknya jika ia melihat lembaga perkawinan dengan pemahaman yang utuh, tidak sepotong-potong, romantika keluarga beserta problematika yang ada di dalamnya.
2. Nusyus (tidak taat kepada suami)
Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melakukan nusyus adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tetapkan untuknya.
Nusyus memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah:
1. Menolak ajakan suami ketika mengajaknya ke tempat tidur, dengan terang-terangan maupun secara samar.
2. Mengkhianati suami, misalnya dengan menjalin hubungan gelap dengan pria lain.
3. Memasukkan seseorang yang tidak disenangi suami ke dalam rumah
4. Lalai dalam melayani suami
5. Mubazir dan menghambur-hamburkan uang pada yang bukan tempatnya
6. Menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, mencela, dan mengejeknya
7. Keluar rumah tanpa izin suami
8. Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami.

Seorang istri shalihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia akan taat kapan pun, dalam situasi apapun, senang maupun susah, lapang maupun sempit, suka ataupun duka. Ketaatan istri seperti ini sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.

3. Tidak menyukai keluarga suami
Terkadang seorang istri menginginkan agar seluruh perhatian dan kasih sayang sang suami hanya tercurah pada dirinya. Tak boleh sedikit pun waktu dan perhatian diberikan kepada selainnya. Termasuk juga kepada orang tua suami. Padahal, di satu sisi, suami harus berbakti dan memuliakan orang tuanya, terlebih ibunya.
Salah satu bentuknya adalah cemburu terhadap ibu mertuanya. Ia menganggap ibu mertua sebagai pesaing utama dalam mendapatkan cinta, perhatian, dan kasih sayang suami. Terkadang, sebagian istri berani menghina dan melecehkan orang tua suami, bahkan ia tak jarang berusaha merayu suami untuk berbuat durhaka kepada orang tuanya. Terkadang istri sengaja mencari-cari kesalahan dan kelemahan orang tua dan keluarga suami, atau membesar-besarkan suatu masalah, bahkan tak segan untuk memfitnah keluarga suami.
Ada juga seorang istri yang menuntut suaminya agar lebih menyukai keluarga istri, ia berusaha menjauhkan suami dari keluarganya dengan berbagai cara.
Ikatan pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan, namun juga ‘pernikahan antar keluarga’. Kedua orang tua suami adalah orang tua istri, keluarga suami adalah keluarga istri, demikian sebaliknya. Menjalin hubungan baik dengan keluarga suami merupakan salah satu keharmonisan keluarga. Suami akan merasa tenang dan bahagia jika istrinya mampu memposisikan dirinya dalam kelurga suami. Hal ini akan menambah cinta dan kasih sayang suami.

4. Tidak menjaga penampilan
Terkadang, seorang istri berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah, ketika hendak bepergian, menghadiri undangan, ke kantor, mengunjungi saudara maupun teman-temannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau ketika ada acara lainnya di luar rumah. Keadaan ini sungguh berbalik ketika ia di depan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, cukup hanya mengenakan pakaian seadanya: terkadang kotor, lusuh, dan berbau, rambutnya kusut masai, ia juga hanya mencukupkan dengan aroma dapur yang menyengat.
Jika keadaan ini terus menerus dipelihara oleh istri, jangan heran jika suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar ketimbang di rumah. Semestinya, berhiasnya dia lebih ditujukan kepada suami Janganlah keindahan yang telah dianugerahkan oleh Allah diberikan kepada orang lain, padahal suami nya di rumah lebih berhak untuk itu.
5. Kurang berterima kasih
Tidak jarang, seorang suami tidak mampu memenuhi keinginan sang istri. Apa yang diberikan suami jauh dari apa yang ia harapkan. Ia tidak puas dengan apa yang diberikan suami, meskipun suaminya sudah berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan keinginan-keinginan istrinya.
Istri kurang bahkan tidak memiliki rasa terima kasih kepada suaminya. Ia tidak bersyukur atas karunia Allah yang diberikan kepadanya lewat suaminya. Ia senantiasa merasa sempit dan kekurangan. Sifat qona’ah dan ridho terhadap apa yang diberikan Allah kepadanya sangat jauh dari dirinya.
Seorang istri yang shalihah tentunya mampu memahami keterbatasan kemampuan suami. Ia tidak akan membebani suami dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukan suami. Ia akan berterima kasih dan mensyukuri apa yang telah diberikan suami. Ia bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya, dengan bersyukur, insya Allah, nikmat Allah akan bertambah.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.”
6. Mengingkari kebaikan suami
“Wanita merupakan mayoritas penduduk neraka.”
Demikian disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setelah shalat gerhana ketika terjadi gerhana matahari.
Ajaib !! wanita sangat dimuliakan di mata Islam, bahkan seorang ibu memperoleh hak untuk dihormati tiga kali lebih besar ketimbang ayah. Sosok yang dimuliakan, namun malah menjadi penghuni mayoritas neraka. Bagaimana ini terjadi?
“Karena kekufuran mereka,” jawab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika para sabahat bertanya mengapa hal itu bisa terjadi. Apakah mereka mengingkari Allah?
Bukan, mereka tidak mengingkari Allah, tapi mereka mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah diperbuat suaminya. Andaikata seorang suami berbuat kebaikan sepanjang masa, kemudian seorang istri melihat sesuatu yang tidak disenanginya dari seorang suami, maka si istri akan mengatakan bahwa ia tidak melihat kebaikan sedikitpun dari suaminya. Demikian penjelasan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari (5197).
Mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan suami!!
Inilah penyebab banyaknya kaum wanita berada di dalam neraka. Mari kita lihat diri setiap kita, kita saling introspeksi , apa dan bagaimana yang telah kita lakukan kepada suami-suami kita?
Jika kita terbebas dari yang demikian, alhamdulillah. Itulah yang kita harapkan. Berita gembira untukmu wahai saudariku.
Namun jika tidak, kita (sering) mengingkari suami, mengingkari kebaikan-kebaikannya,  maka berhati-hatilah dengan apa yang telah disinyalir oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bertobat,  satu-satunya pilihan utuk terhindar dari pedihnya siksa neraka. Selama matahari belum terbit dari barat, atau nafas telah ada di kerongkongan,  masih ada waktu untuk bertobat. Tapi mengapa mesti nanti? Mengapa mesti menunggu sakaratul maut?
Janganlah engkau katakan besok dan besok wahai saudariku; kejarlah ajalmu,  bukankah engkau tidak tahu kapan engkau akan menemui Robb mu?
“Tidaklah seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia, melainkan isterinya (di akhirat kelak): bidadari yang menjadi pasangan suaminya (berkata): “Jangan engkau menyakitinya, kelak kamu dimurkai Allah, seorang suami begimu hanyalah seorang tamu yang bisa segera berpisah dengan kamu menuju kami.” (HR. At Tirmidzi, hasan)
Wahai saudariku, mari kita lihat, apa yang telah kita lakukan selama ini , jangan pernah bosan dan henti untuk introspeksi diri,  jangan sampai apa yang kita lakukan tanpa kita sadari membawa kita kepada neraka, yang kedahsyatannya tentu sudah Engkau ketahui.
Jika suatu saat, muncul sesuatu yang tidak kita sukai dari suami; janganlah kita mengingkari dan melupakan semua kebaikan yang telah suami kita lakukan.
“Maka lihatlah kedudukanmu di sisinya. Sesungguhnya suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR.Ahmad)
7. Mengungkit-ungkit kebaikan
Setiap orang tentunya memiliki kebaikan, tak terkecuali seorang istri. Yang jadi masalah adalah jika seorang istri menyebut kebaikan-kebaikannya di depan suami dalam rangka mengungkit-ungkit kebaikannya semata.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” [Al Baqarah: 264]
Abu Dzar radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga kelompok manusia dimana Allah tidak akan berbicara dan tak akan memandang mereka pada hari kiamat. Dia tidak mensucikan mereka dan untuk mereka adzab yang pedih.”
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak tiga kali.” Lalu Abu Dzar bertanya, “Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika menjual. ” [HR. Muslim]
8. Sibuk di luar rumah
Seorang istri terkadang memiliki banyak kesibukan di luar rumah. Kesibukan ini tidak ada salahnya, asalkan mendapat izin suami dan tidak sampai mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Jangan sampai aktivitas tersebut melalaikan tanggung jawab nya sebagai seorang istri. Jangan sampai amanah yang sudah dipikulnya terabaikan.
Ketika suami pulang dari mencari nafkah, ia mendapati rumah belum beres, cucian masih menumpuk, hidangan belum siap, anak-anak belum mandi, dan lain sebagainya. Jika hni terjadi terus menerus, bisa jadi suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar atau di kantor.
9. Cemburu buta
Cemburu merupakan tabiat wanita, ia merupakan suatu ekspresi cinta. Dalam batas-batas tertentu, dapat dikatakan wajar bila seorang istri merasa cemburu dan memendam rasa curiga kepada suami yang jarang berada di rumah. Namun jika rasa cemburu ini berlebihan, melampaui batas, tidak mendasar, dan hanya berasal dari praduga; maka rasa cemburu ini dapat berubah menjadi cemburu yang tercela.
Cemburu yang disyariatkan adalah cemburunya istri terhadap suami karena kemaksiatan yang dilakukannya, misalnya: berzina, mengurangi hak-hak nya, menzhaliminya, atau lebih mendahulukan istri lain ketimbang dirinya. Jika terdapat tanda-tanda yang membenarkan hal ini, maka ini adalah cemburu yang terpuji. Jika hanya dugaan belaka tanpa fakta dan bukti, maka ini adalah cemburu yang tercela.
Jika kecurigaan istri berlebihan, tidak berdasar pada fakta dan bukti, cemburu buta, hal ini tentunya akan mengundang kekesalan dan kejengkelan suami. Ia tidak akan pernah merasa nyaman ketika ada di rumah. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, kejengkelannya akan dilampiaskan dengan cara melakukan apa yang disangkakan istri kepada dirinya.
10. Kurang menjaga perasaan suami
Kepekaan suami maupun istri terhadap perasaan pasangannya sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya konflik, kesalahpahaman, dan ketersinggungan. Seorang istri hendaknya senantiasa berhati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatannya agar tidak menyakiti perasaan suami, ia mampu menjaga lisannya dari kebiasaan mencaci, berkata keras, dan mengkritik dengan cara memojokkan. Istri selalu berusaha untuk menampakkan wajah yang ramah, menyenangkan, tidak bermuka masam, dan menyejukkan ketika dipandang suaminya.
Demikian beberapa kesalahan-kesalahan istri yang terkadang dilakukan kepada suami yang seyogyanya kita hindari agar suami semakin sayang pada setiap istri. Semoga keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.
20 Perilaku Durhaka Istri Terhadap Suami

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab perilaku durhaka istri terhadap suami, antara lain :
Kedudukan sosial istri lebih lebih tinggi daripada kedudukan suami,
Istri lebih kaya dari suami,
Istri lebih pandai dari suami,
Watak istri lebih keras dari suami,
Istri berasal dari lingkungan budaya yang menempatkan perempuan lebiih berkuasa daripada suami,
Istri tidak mengerti tuntunan agama yang menempatkan istri dan suami pada ketentuan yang sebenarnya.
Adapun 20 perilaku durhaka istri terhadap suami adalah sebagai berikut :

1. Mengabaikan Wewenang Suami.

Di dalam rumah tangga, istri adalah orang yang berada di bawah perintah suami. Istri bertugas melaksanakan perintah-perintah suami yang berlaku dalam rumah tangganya. Rasulullah menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi istrinya selain melaksanakan perintah suaminya.

2. Menentang Perintah Suami.

Di dalam rumah tangga, perintah yang harus dilaksanakan istri adalah perintah suami. Begitu juga larangan yang harus dilaksanakan istri adalah larangan suaminya.
Sabda Rasulullah : " Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadits tersebut tidak serta merta menempatkan kedudukan suami sederaja dengan Tuhan, tetapi hanya menerangkan bahwa jika hak suami untuk ditaati isstrinya yang sesuai dengan ketentuan Allah itu dilanggar oleh istrinya, ini berarti sama dengan istri melanggar perintah Allah SWT.

3. Enggan Memenuhi Kebutuhan Seksual Suami.

Perkawinan diatur oleh syari'at Islam untuk memberikan jalan yang halal bagi suami dan istri untuk melakukan hubungan seksual atau penyaluran dorongan biologis. Dengan demikian manusia dapat melakukan regenerasi keturunan dengan cara yang diridlai Allah SWT.
Karena itu, Islam menegaskan bahwasanya istri yang menolak ajakan suaminya berarti membuka pintu laknat terhadap dirinya.

4. Tidak Mau menemani Suami Tidur.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda : " ... Bila seorang istri semalaman tidur terpisah dari ranjang suaminya, maka malaikat melaknatnya sampai Shubuh."

Bila istri ingin tidur sendiri, sedang suaminya berada di rumah pada malam harinya, maka ia harus meminta ijin terlebih dahulu pada suaminya.

5. Memberatkan Beban Belanja Suami.

Allah SWT telah menegaskan bahwa setiap suami bertanggung jawab memberi nafkah istrinya sesuai dengan kemampuan. Istri yang menyadari bahwa suaminya miskin tidak dibenarkan menuntut belanja dari suaminya hanya mempertimbangkan kebutuhannya sendiri sehingga memberatkan suaminya.

6. Tidak Mau Bersolek Untuk Suaminya.
Para istri diperintahkan untuk berkhidmat pada suaminya, termasuk mengurus dirinya sendiri dengan berhias dan berdandan sehingga dapat menyenangkan hati suaminya dan menimbulkan gairah dalam hidup bersama dirinya.

7. Merusak kehidupan Agama Suami.
Istri diperintahkan untuk membantu suaminya dalam menegakkan kehidupan beragama, sedangkan suami diperintahkan untuk membimbing istri menjalankan agamanya dengan baik. Karena itu, kalau istri tidak mau membatu suami menegakkan agama, apalagi merusak iman dan akhlak agama suami, sudah tentu ia menjerumuskan suaminya ke dalam neraka.

8. Mengenyampingkan Kepentingan Suami

Dari Aisyah ra, ujarnya : saya bertanya kepada Rasulullah SAW . : " Siapakah orang yang mempunyai hak paling besar terhadap seorang wanita?" Sabdanya : " Suaminya". Saya bertanya : " Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang lelaki. " Jawabnya : "Ibunya". (HR.Bazaar dan Hakim; Hadits hasan)

Jelaslah Hadits di atas bahwa kepentingan suami harus lebih didahulukan oleh seorang istri daripada kepentingan ibu kandungnya sesndiri.

9. Keluar Rumah Tanpa Izin Suami.

Istri ditetapkan oleh Islam menjadi wakil suami dalam mengurus rumah tangga. Karena itu bilamana ia keluar meninggalkan rumah, maka dengan sendirinya ia harus lebih dulu mendapatkan izin suaminya. Bila ia tidak minta izin dan keluar rumah dengan kemauannya sendiri, maka ia telah melanggar kewajibannya terhadap suami, sedangkan melanggar kewajiban berarti durhaka terhadap suaminya.

10. Melarikan Diri Dari Rumah Suami

Rasulullah saw bersabda : "Dua golongan yang sholatnya tidak bermanfaat bagi dirinya yaitu hamba yang melarikan diri dari rumah tuannya sampai ia pulang; dan istri yang melarikan diri dari rumah suaminya sampai ia kembali." (HR. Hakim, dari Ibnu 'Umar)

11. Menerima Tamu Laki-laki Yang Tidak Disukai Suami.

Dalam sebuah Hadits, Rasulullah telah menegaskan bahwa seorang istri diwajibkan memenuhi hak-hak suaminya. Diantaranya yaitu :
a. Tidak mempersilakan siapapun yang tidak disenangi suaminya untuk menjamah tempat tidurnya.
b. Tidak mengizinkan tamu masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadits hasan shahih)

12. Tidak Menolak Jamahan Lelaki Lain.

".... maka wanita-wanita yang shalih itu ialah yang taat lagi memelihara (dirinya dan harta suaminya) dikala suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya..." (QS. An-Nisaa' (4) ayat 34)

Rasulullah menjelaskan bahwa seorang istri yang membiarkan dirinya dijamah lelaki lain boleh diceraikan. Hal itu menunjukan bahwa perbuatan istri tersebut adalah durhaka terhadap suaminya.

13. Tidak Mau merawat Ketika Suami Sakit.

Bila seorang istri menolak merawat suami yang sakit dengan alasan sibuk kerja atau tidak ada waktu karena merawat anak, maka ia telah melakukan tindakan yang tidak benar.

14. Puasa Sunnah Tanpa Izin Saat Suami Di Rumah.

Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: " Seorang istri tidak halal berpuasa ketika suami ada di rumah tanpa izinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

15. Menceritakan Seluk Beluk Fisik Wanita Lain Kepada Suami.

Dari Ibnu Mas'ud, ujarnya : Rasulullah saw. bersabda: "Seorang wanita tidak boleh bergaul dengan wanita lain, kemudian menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga suaminya seolah-olah melihat keadaan wanita tersebut." (HR. Bukhari dan Muslim)

16. Menolak Kedatangan Suami Bergilir Kepadanya.

Seorang istri yang dimadu, tetap mempunyai kewajiban untuk mentaati perintahnya, menyenangkan hatinya, berbhakti dan selalu berperilaku baik kepada suaminya ketika ia datang bergilir.

17. Mentaati Perintah Orang Lain Di Rumah Suaminya.
18. Menyuruh Suami Menceraikan Madunya

19. Minta Cerai Tanpa Alasan Yang Sah.

20. Mengambil Harta Suami Tanpa Izinnya.




26 Dosa Istri Kepada Suami:
1. berlebihan dan menuntut kesempurnaan
2. kurang memperhatikan orang tua suami
3. kurang mempercantikkan diri di hadapan suami
4. banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur
5. mengungkit ungkit kebaikan kepada suami
6. menyebarkan masalah rumahtangga kepada orang lain
7. kurang memperhatikan posisi dan status sosial suami
8. kurang membantu suami dalam kebajikan dan ketakwaan
9. membebani suami dengan banyak tuntutan
10. membuat suami risau dengan banyak menjalin hubungan
11. bersikap nusyuz terhadap suami
12. menolak ajakan suami berhubungan badan
13. lalai dalam melayani suami
14. memasukkan orang yang tidak diizinkan suami de dalam rumahnya
15. keluar dari rumah tanpa izin suami
16. menaati suami dalam kemaksiatan kepada Allah swt
17. cemburu berlebihan terhadap suami
18. buruknya perilaku isteri bila suamiberpoligami
19. lalai dalam mendidik anak-anak
20. kurang perhatian terhadap keadaan dan perasaan suami
21. menyebarluaskan rahsia tempat tidur
22. isteri mendeskripsikan seorang perempuan kepada suami
23. menggugat kepimpinan suami
24. isteri yang ikhtilah dan tabarruj di hadapan kaum laki-laki
25. kurang setia terhadap suami
26. kurangnya ketakwaan kepada Allah setelah berpisah dari suami
Mengintip Dosa Suami

32 Dosa suami kepada Istri

1. Lalai Berbakti kepada orang tua setelah menikah
2. Kurang serius dalam mengharmonisasikan antara istri dan orang tua
3. Ragu dan buruk sangka kepada istri
4. Kurang memiliki sikap cemburu terhadap istri
5. Meremehkan kedudukan istri
6. Melepaskan kendali kepemimpinan dan  menyerahkannya kepada istri
7. Memakan Harta istri secara batil
8. Kurang semangat dalam mengajari istri ajaran-ajaran agamanya
9. Bersikap pelit terhadap istri
10. Datang secara tiba-tiba setelah lama pergi
11. Banyak mencela dan mengkritik istri
12. Kurang berterima kasih dan memotivasi istri
13. Banyak bersengketa dengan istri
14. Lama memutus hubungan dan meninggalkan istri tanpa sebab yang jelas
15. Sering berada di luar rumah dan jarang bercengkrama dengan keluarga
16. Interaksi yang buruk dengan istri
17. Tidak menganggap penting berdandan untuk istri
18. Kurang perhatian terhadap Doa yang dituntun ketika menggauli istri
19. Kurang memperhatikan Etika, Hikmah dan Hukum hubungan badan
20. Menyebarkan rahasia ranjang
21. Tidak mengetahui kondisi biologis perempuan
22. Menggauli istri ketika haid
23. Menggauli istri pada duburnya
24. Memukul istri tanpa alasan
25, Kesalahan tujuan poligami
26. Tidak bersikap Adil antara beberapa istri
27. Terburu-buru dalam urusan Talak
28. Tidak mau mentalak, padahal sudah tdk mungkin ada perbaikan dan kecocokan
29. Mencela istri setelah berpisah dengannya
30. Menelantarkan anak-anak setelah mentalak istri
31. Kurang setia terhadap istri
32. Kurang puas dan selalu melirik perempuan lain
Bismillaahirrokhmaanirrokhiiim...

Assalaamu'alaikum Warokhmatullaahi Wabarokaaatuh...

Bagi anda yg udah berkeluarga...
Ingatkah dengan kalimat ini. . .?

''Aku terima nikahnya si dia binti ayah si dia dengan Mas
Kahwinnya di bayar kontan,,,,,,, ''


Singkat, padat dan jelas.

Tapi tahukan makna 'perjanjian/ ikrar'' tersebut ?

''maka aku tanggung dosa2nya si dia dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yg telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat.

Semua yg berhubungan dgn si dia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yg menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak2ku''. Jika aku GAGAL?
''maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku''. (HR. Muslim)


Duhai para istri,,

Begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu, karena saat Ijab terucap, Arsy_Nya
berguncang karena beratnya perjanjian yg di buat oleh manusia di depan RABB nya, dgn di saksikan para malaikat dan manusia, maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu.

20 Perilaku Durhaka
Istri Terhadap Suami


Ada beberapa faktor yang
dapat menjadi penyebab
perilaku durhaka istri
terhadap suami,
antara lain :

1. Kedudukan sosial istri
lebih lebih tinggi
daripada kedudukan suami,

2. Istri lebih kaya dari
suami,

3. Istri lebih pandai dari
suami,

4. Watak istri lebih keras
dari suami,

5. Istri berasal dari
lingkungan budaya yang
menempatkan perempuan
lebiih berkuasa daripada
suami,

6. Istri tidak mengerti
tuntunan agama yang
menempatkan istri dan
suami pada ketentuan
yang sebenarnya.


Adapun 20 perilaku
durhaka istri terhadap suami
adalah sebagai berikut :


1. Mengabaikan Wewenang
Suami.


Di dalam rumah tangga, istri
adalah orang yang berada di
bawah perintah suami. Istri
bertugas melaksanakan
perintah-perintah suami yang
berlaku dalam rumah tangganya.

Rasulullah menggambarkan
seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke
bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi
istrinya selain melaksanakan
perintah suaminya.

2. Menentang Perintah
Suami.


Di dalam rumah tangga,
perintah yang harus
dilaksanakan istri adalah
perintah suami. Begitu juga
larangan yang harus
dilaksanakan istri adalah larangan suaminya.

Sabda Rasulullah :

"Tidaklah seorang perempuan
menunaikan hak Tuhannya
sehingga ia menunaikan hak
suaminya". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)


Hadits tersebut tidak serta
merta menempatkan
kedudukan suami sederajat
dengan Tuhan, tetapi hanya
menerangkan bahwa jika hak suami untuk ditaati isstrinya
yang sesuai dengan ketentuan
Allah itu dilanggar oleh
istrinya, ini berarti sama
dengan istri melanggar
perintah Allah SWT.

3. Enggan Memenuhi
Kebutuhan Seksual Suami.


Perkawinan diatur oleh
syari'at Islam untuk
memberikan jalan yang halal
bagi suami dan istri untuk
melakukan hubungan seksual
atau penyaluran dorongan biologis. Dengan demikian
manusia dapat melakukan
regenerasi keturunan dengan
cara yang diridlai Allah SWT.

Karena itu, Islam menegaskan bahwasanya istri
yang menolak ajakan suaminya
berarti membuka pintu laknat
terhadap dirinya.

4. Tidak Mau menemani
Suami Tidur.


Dari Abu Hurairah ra,
Rasulullah bersabda :

" ...Bila seorang istri semalaman
tidur terpisah dari ranjang
suaminya, maka malaikat
melaknatnya sampai Shubuh."

Bila istri ingin tidur sendiri,
sedang suaminya berada di
rumah pada malam harinya,
maka ia harus meminta ijin
terlebih dahulu pada
suaminya.


5. Memberatkan Beban
Belanja Suami.


Allah SWT telah
menegaskan bahwa setiap
suami bertanggung jawab
memberi nafkah istrinya
sesuai dengan kemampuan.

Istri yang menyadari bahwa suaminya miskin tidak dibenarkan menuntut belanja dari suaminya hanya
mempertimbangkan
kebutuhannya sendiri
sehingga memberatkan suaminya.

6. Tidak Mau Bersolek
Untuk Suaminya.


Para istri diperintahkan
untuk berkhidmat pada
suaminya, termasuk mengurus
dirinya sendiri dengan
berhias dan berdandan
sehingga dapat menyenangkan hati suaminya dan
menimbulkan gairah dalam
hidup bersama dirinya.

7. Merusak kehidupan
Agama Suami.


Istri diperintahkan untuk
membantu suaminya dalam
menegakkan kehidupan
beragama, sedangkan suami
diperintahkan untuk
membimbing istri menjalankan agamanya dengan baik.

Karena itu, kalau istri tidak
mau membatu suami
menegakkan agama, apalagi
merusak iman dan akhlak
agama suami, sudah tentu ia menjerumuskan suaminya ke
dalam neraka.

8. Mengenyampingkan
Kepentingan Suami


Dari Aisyah ra, ujarnya :
saya bertanya kepada
Rasulullah SAW . :
"Siapakah orang yang
mempunyai hak paling besar
terhadap seorang wanita?"

Sabdanya :
" Suaminya".
Saya bertanya :
"Siapakah orang yang paling
besar haknya terhadap
seorang lelaki. "
Jawabnya : "Ibunya". (HR.Bazaar dan Hakim;Hadits hasan)


Jelaslah Hadits di atas
bahwa kepentingan suami
harus lebih didahulukan oleh
seorang istri daripada
kepentingan ibu kandungnya
sesndiri.

9. Keluar Rumah Tanpa
Izin Suami.


Istri ditetapkan oleh Islam
menjadi wakil suami dalam
mengurus rumah tangga.
Karena itu bilamana ia
keluar meninggalkan rumah,
maka dengan sendirinya ia harus lebih dulu mendapatkan
izin suaminya. Bila ia tidak
minta izin dan keluar rumah
dengan kemauannya sendiri,
maka ia telah melanggar
kewajibannya terhadap suami, sedangkan melanggar
kewajiban berarti durhaka
terhadap suaminya.

10. Melarikan Diri Dari
Rumah Suami


Rasulullah saw bersabda :
"Dua golongan yang
sholatnya tidak bermanfaat
bagi dirinya yaitu hamba
yang melarikan diri dari
rumah tuannya sampai ia pulang; dan istri yang
melarikan diri dari rumah
suaminya sampai ia kembali."
(HR. Hakim, dari Ibnu'Umar)


11. Menerima Tamu Laki-laki
Yang Tidak Disukai Suami.


Dalam sebuah Hadits,
Rasulullah telah menegaskan
bahwa seorang istri
diwajibkan memenuhi hak-
hak suaminya. Diantaranya
yaitu :

a. Tidak mempersilakan
siapapun yang tidak disenangi
suaminya untuk menjamah
tempat tidurnya.

b. Tidak mengizinkan tamu
masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadits hasan shahih)


12. Tidak Menolak
Jamahan Lelaki Lain.


".... maka wanita-wanita yang
shalihah itu ialah yang taat lagi
memelihara (dirinya dan harta
suaminya) dikala suaminya
tidak ada sebagaimana Allah
telah memeliharanya..." (QS.
An-Nisaa' (4) ayat 34)


Rasulullah menjelaskan
bahwa seorang istri yang
membiarkan dirinya dijamah
lelaki lain boleh diceraikan.

Hal itu menunjukan bahwa
perbuatan istri tersebut adalah durhaka terhadap
suaminya.

13. Tidak Mau merawat
Ketika Suami Sakit.


Bila seorang istri menolak
merawat suami yang sakit
dengan alasan sibuk kerja
atau tidak ada waktu karena
merawat anak, maka ia telah
melakukan tindakan yang tidak benar.

14. Puasa Sunnah Tanpa
Izin Saat Suami Di
Rumah.


Dari Abu Harairah, bahwa
Rasulullah saw. bersabda:

"Seorang istri tidak halal
berpuasa ketika suami ada di
rumah tanpa izinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)


15. Menceritakan Seluk
Beluk Fisik Wanita Lain
Kepada Suami.


Dari Ibnu Mas'ud, ujarnya :
Rasulullah saw. bersabda:

"Seorang wanita tidak
boleh bergaul dengan wanita
lain, kemudian menceritakan
kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga suaminya
seolah-olah melihat keadaan
wanita tersebut." (HR.
Bukhari dan Muslim)


16. Menolak Kedatangan
Suami Bergilir Kepadanya.


Seorang istri yang dimadu,
tetap mempunyai kewajiban
untuk mentaati perintahnya,
menyenangkan hatinya,
berbhakti dan selalu
berperilaku baik kepada suaminya ketika ia datang
bergilir.

17. Mentaati Perintah Orang
Lain Di Rumah Suaminya.

18. Menyuruh Suami
Menceraikan Madunya

19. Minta Cerai Tanpa
Alasan Yang Sah.

20. Mengambil Harta
Suami Tanpa Izinnya.



Demikianlah sedikit tentang istri durhaka trhadap suami.

Semoga Berguna. . .

Wassalam :

Hukum Istri Pergi Meninggalkan Rumah dan Melawan Suami dalam Islam

Suami tidak perhatian, sakit hati dengan perkataan atau perbuatan suami, penghasilan kurang, suasana rumah tidak menyenagkan biasanya dijadikan alasan untuk melegalkan atau membenarkan tindakan seorang istri meninggalkan suaminya dengan pergi menginap ke tempat lain (teman, saudara, kantor, ortu dll) dengan harapan dapat menyelesaikan masalah atau hanya memberi pelajaran kepada suami agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Tidakan isteri meninggalkan suami ini sering dianggap ringan atau sepele oleh sebagian wanita yang tidak mengerti hukum islam tapi jika tindakan ini dilakukan terhadap seorang pria muslim yang paham hukum agama akan sangat fatal dan berat akibatnya karena agama Islam melarang dengan keras hal tersebut.
Isteri meninggalkan rumah tidak akan menyelesaikan masalah justru akan memperberat masalah, suami akan mempunyai kesan istri lari dari tanggung jawab kewajiban sebagai isteri, membuat suami menjadi sakit hati sehingga menjadi ringan untuk menceraikannya serta menambah fitnah bagi diri sendiri dan suaminya. Apalagi jika isteri pergi meninggalkan rumah karena dimarahi suami yang menasehatinya sungguh sangat berdosa karena perbuatan isteri ini akan di laknat oleh Allah dan malaikatpun memarahinya (lihat Hadist Riwayat Abu Dawud dibawah) .
Setan selalu berusaha untuk membujuk dan mengajak manusia untuk berbuat sesuatu yang tidak diridhoi Allah dan rasulnya. Setan bernama Dasim tugasnya membujuk seorang isteri agar tidak taat kepada suami dan mempengaruhi seorang isteri agar pergi meninggalkan rumah dengan berbagai alasan untuk membenarkan perbuatan diatas meskipun sudah jelas bahwa perbuatan tersebut dilarang oleh Quran dan Hadist. Alasan sakit hati karena perbuatan / perkataan suami, yang kadang dijadikan alasan isteri untuk membenarkan tindakan meninggalkan rumah dan suami. Seringkali ada Pihak ketiga (PIL) yang kadang menjadikan seorang isteri semangat meninggalkan suami meskipun tidak semuanya demikian.
Pada Intinya seorang isteri tidak boleh meninggalkan rumah tanpa izin suaminya, jadi meskipun dinasehati dan kurang diperhatikan suami saat isteri dalam keadaan sakit bukan berarti bisa melanggar aturan Allah . Orang sakit kurang makan bukan berarti dia boleh mencuri makanan karena mencuri adalah dosa apapun alasannya. Begitu juga sakit yang diberikan oleh Allah kepada seorang isteri sebagai pemberi peringatan dari Allah bukan berarti seorang istri boleh menyakiti hati suami dengan pergi meninggalkan rumah dan meninggalkan suaminya.
Istri yang pergi dari rumah, meninggalkan suami menginap di tempat lain dan meninggalkan suaminya dalam keadaan marah sedangkan suami tidak ridho apapun alasannya, bagi wanita yang mengerti hukuman Allah sangat berat pasti akan sangat menyesal dan tidak akan pernah berani satu kalipun melakukannya karena jika seorang Isteri pergi meninggalkan rumah dan suaminya artinya :
1. Isteri tersebut bukan seorang wanita yang baik .
Isteri meninggalkan suami atau pergi tanpa izin suami bukanlah termasuk golongan wanita yang baik karena isteri yang baik akan menghormati pemimpinnya (suaminya). Pemimpin rumah tangga dalam Islam adalah suami bukan Isteri karena karena Suami mempunyai kedudukan setingkat lebih tinggi dari isterinya. dan yang paling penting adalah suami telah memberi makan maupun tempat tinggal bagi isterinya jadi sudah sewajarnya jika isteri berkewajiban untuk taat pada suaminya selama suami menyuruh dalam kebaikan (bukan kemaksiatan) Firman Allah dalam surat An Nisa’ ayat 34 dan Al Baqoroh ayat 228:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. An-Nisa 34)
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“ Surat Al Baqoroh ayat 228
Seorang isteri yang pergi meninggalkan rumah tanpa izin suami dengan alasan apapun dan dalam kepergiannya tidak bermaksiatpun tetap saja termasuk wanita tidak baik (pembangkang) apalagi jika dia pergi dengan berpakaian yang tidak sopan seperti wanita pada jaman Jahiliyah
Dan Surat Al Ahzab ayat 33 yaitu :
Menetaplah di rumah kalian ( para wanita ), dan jangan berdandan sebagaimana dandanan wanita-wanita jahiliyah. Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan patuhilah ( wahai para wanita) Allah dan rasul-Nya.
Sabda Nabi SAW : “Barangsiapa yg taat kepadaku maka ia telah taat kepada ALLAH, dan barangsiapa yg tidak taat kepadaku maka berarti tidak taat kepada ALLAH. Barangsiapa yg taat kepada Pimpinan (Islami) maka berarti ia telah taat kepadaku, dan barangsiapa yg tidak taat kepada pimpinan (islami) maka berarti ia telah tidak taat kepadaku.”HR Bukhari, kitab al-Jihad, bab Yuqatilu min Wara’il Imam, juz-IV, hal.61
Jika seorang suami karena suatu hal (Penghasilan kurang, PHK, Kecelakaan dll) suami menjadi kurang / tidak dapat memberikan kewajibannya terhadap isteri bukan berarti isteri boleh meninggalkan suami / rumah, karena memang tidak ada hukum Islam yang membolehkan seorang Isteri meninggalkan suami tanpa izin karena faktor tersebut

2. Isteri meninggalkan rumah tanpa izin suami akan dilaknat oleh Allah dan dimarahi oleh para malaikat.
Sabda Rasullulah SAW :
”Hak suami terhadap isterinya adalahisteri tidak menghalangi permintaan suaminya sekalipun semasa berada di atas punggung unta , tidak berpuasa walaupun sehari kecuali dengan izinnya, kecuali puasa wajib. Jika dia tetap berbuat demikian, dia berdosa dan tidak diterima puasanya. Dia tidak boleh memberi, maka pahalanya terhadap suaminya dan dosanya untuk dirinya sendiri. Dia tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Jika dia berbuat demikian, maka Allah akan melaknatnya dan para malaikat memarahinya kembali , sekalipun suaminya itu adalah orang yang alim.” (Hadist riwayat Abu Daud Ath-Thayalisi daripada Abdullah Umar)

3. Isteri meninggalkan suami sama saja dengan menjerumuskan dirinya sendiri ke neraka karena suami berperan apakah isterinya layak masuk surga atau neraka.
Isteri pergi meninggalkan suami artinya dia tidak taat kepada suaminya padahal jika seorang isteri tahu bahwa taat pada suami bisa mengantar dia ke surga pastilah dia akan menyesal melakukan hal itu sesuai dengan hadist Rasullullah SAW :
Dari Husain bin Muhshain dari bibinya berkata: “Saya datang menemui Rasulullah SAW. Beliau lalu bertanya: “Apakah kamu mempunyai suami?” Saya menjawab: “Ya”. Rasulullah SAW bertanya kembali: “Apa yang kamu lakukan terhadapnya?” Saya menjawab: “Saya tidak begitu mempedulikannya, kecuali untuk hal-hal yang memang saya membutuhkannya” . Rasulullah SAW bersabda kembali: “Bagaimana kamu dapat berbuat seperti itu, sementara suami kamu itu adalah yang menentukan kamu masuk ke surga atau ke neraka” (HR. Imam Nasai, Hakim, Ahmad dengan Hadis Hasan).
4. Memusuhi suami sama saja dengan memusuhi Allah.
Seorang isteri yang meninggalkan suami dan memusuhi suaminya padahal suami baik pada isterinya. Sangatlah tidak mungkin masuk surga karena Bagaimana mungkin seorang isteri berharap masuk surga jika Allah memusuhinya. Bahkan jika sampai suami terluka hati / fisiknya maka Allah dan Rasullullah SAW akan memisahkan diri dari isteri tersebut. Hal ini dijelaskan dalam Hadist Rasullullah SAW :
“Tidaklah istri menyakiti suami di dunia kecuali ia bicara pada suami dengan mata yang berbinar, janganlah sakiti dia (suami), agar Allah tidak memusuhimu, jika suamimu terluka maka dia akan segera memisahkanmu kepada Kami (Allah dan Rasul)”. HR. Tirmidzi dari Muadz bin Jabal.
5. Isteri meninggalkan suami tidak ada nafkah baginya dan layak mendapat azab.
Seorang Ulama dan pemikir Islam yang sangat terkenal akan kecerdasannya dan sangat dikagumi oleh para ulama pada waktu itu, penghafal Quran dan Ribuan Hadist, ahli Tafsir dan Fiqh dari Harran, Turki yaitu Ibnu Taimiyah sampai berkata: “Jika isteri keluar rumah suami tanpa seijinnya maka tidak ada hak nafkah dan pakaian”. Tidak dihalalkan bagi isteri untuk keluar dari rumah suaminya kecuali dengan ijinnya (suami),Dan apabila ia keluar dari rumah suaminya tanpa seijinnya maka ia telah berbuat nusyuz (durhaka) bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya dan ia layak mendapat adzab.”

Ibnu Taimiyah (1263-1328) adalah orang yang keras pendiriannya dan teguh berpijak pada garis-garis yang telah ditentukan Allah, mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ia pernah berkata: ”Jika dibenakku sedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalah yang muskil bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebih atau kurang. Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di pasar, di masjid atau di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku untuk berdzikir dan beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku.”
6. Taat kepada suami pahalanya seperti Jihad di jalan Allah
Jika seorang isteri taat kepada suaminya serta tidak pergi meninggalkan suami maka pahalanya sama dengan jihad di jalan Allah. Perhatikan hadist berikut: Al- Bazzar dan At Thabrani meriwayatkan bahwa seorang wanita pernah datang kepada Rasullullah SAW lalu berkata : “ Aku adalah utusan para wanita kepada engkau untuk menanyakan : Jihad ini telah diwajibkan Allah kepada kaum lelaki, Jika menang mereka diberi pahala dan jika terbunuh mereka tetap diberi rezeki oleh Rabb mereka, tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka , pahala apa yang kami dapatkan? Nabi SAW menjawab :” Sampaikan kepada wanita yang engkau jumpai bahwa taat kepada suami dan mengakui haknya itu adalah sama dengan pahala jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali di antara kamu yang melakukanya.

Jadi akan sangat tidak mungkin bagi seorang isteri yang mengaku mengerti hukum agama Islam tapi pergi meninggalkan tanggung jawab sebagai isteri meninggalkan suaminya dari rumah.
Oleh karena itulah sangatlah penting untuk memilih istri yang mengerti akan hukum agama dan memilih isteri itu bukan karena kecantikan atau hartanya tapi dipilih karena agamanya agar selamat tidak terjerumus kedalam panasnya Api neraka. Sabda Rasullullah SAW :“Wanita itu dinikahi karena: hartanya, kecantikannya, keturunannya dan agamanya. maka pilihlah agamanya agar kamu selamat”Hadist Shahih Bukhari.
Dunia adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah isteri yang baik (sholehah) ”Hadist Shahih Muslim.
Lebih mulia seorang wanita memberi nasehat atau berbicara dari hati ke hati dengan suami bukan kepada orang lain jika terjadi ketidakadilan pada dirinya daripada langsung pergi meninggalkan suaminya . Seorang isteri yang benci terhadap suaminya dan memang berniat meninggalkan suami supaya di cerai dan kemudian berharap memperoleh pasangan pengganti atau sudah ada pengganti yang lebih baik menurut dirinya, jelas sekali wanita itu digoda setan agar wanita ini melihat lelaki lain lebih menarik dari suaminya sehingga timbul rasa bosan, cekcok dll dan akhirnya berbuntut pada perceraian.
Allah SWT telah mengingatkan kita agar tidak membenci atau menyukai sesuatu padahal kita tidak tahu rahasia dibalik itu, dalam Al Baqoroh ayat 216 : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
Saya lanjutkan, Usaha setan bisa dikatakan sukses besar bila berhasil menjadikan wanita itu cerai dan berpredikat janda karena wanita ini akan lebih mudah digoda sebab tidak ada yang menjaganya (suami) . Wanita ini akan merasa bebas tidak ada ikatan, lebih nyaman karena tidak ada yang mengontrol (suami), selanjutnya jika tidak kuat imannya (kebanyakan tidak kuat) akan timbul banyak fitnah dan dosa bagi wanita itu di kemudian hari. Godaan setan akan lebih kuat pada saat janda karena faktor alami kebutuhan batin selain itu akan banyak lelaki yang merayu yang memanfaatkan kondisi janda sehingga menyeret wanita itu dalam lembah dosa yang tiada berkesudahan sampai wanita itu sadar jika suatu saat sakit atau sudah berumur tidak ada yang menemani sampai meninggal. Wanita janda lebih mudah menjaga dirinya pada saat dicerai pada umur 40tahun keatas. Jika masih dibawah itu jangan tanya… janda bok…
Pernikahan adalah hal yang suci melibatkan keluarga, handai taulan dan tetangga jadi tidak sepantasnyalah jika seorang isteri meninggalkan suaminya untuk alasan emosi pribadi dengan meninggalkan perasaan kebahagiaan keluarganya sendiri atau keluarga pasangannya.
Atas kehendak Allah, rezeki yang lebih bisa diberikan pada isteri bukan pada suami, jadi janganlah menjadi tinggi hati jika suatu saat rezki isteri melebihi suami, merasa lebih bermanfaat dari suami, merasa bisa hidup sendiri dan dapat mengatasi sendiri segala hal, tidak mau diatur sehingga tidak patuh kepada suami. Inilah tanda-tanda kehancuran suatu kapal pernikahan karena ada 2 nahkoda yang mengendalikan kapal dengan arah berlawanan. Kapal Pernikahan akan bisa selamat sampai tujuan (surga dunia akhirat) jika hanya punya satu arah yang disepakati dan diusahakan bersama. Bagaimanapun juga tujuan hidup akan lebih mudah dicapai jika ada keharmonisan sejati yang hanya dapatdicapai dalam suatu keluarga yang lengkap ada suami. Harta yang dibanggakan dan dikumpulkan bisa hilang dalam sekejab (kebakaran, tsunami dll) tapi mempunyai suami atau isteri yang sholeh adalah harta tidak ternilai yang tidak akan hilang kecuali mati. Oleh karena itulah peran isteri terhadap suami sangat besar dalam mengarungi samudera kehidupan agar tujuan akhir bahagia dunia akhirat dapat segera tercapai sehingga Allah pun akan memberi pahala yang besar untuk isteri yang taat dan patuh kepada suaminya
Banyak Hadist yang menjelaskan pahala seorang Istri yang taat pada suaminya :
Jika seorang isteri itu telah menunaikan solat lima waktu dan berpuasa pada bulan ramadhan dan menjaga kemaluannya daripada yang haram serta taat kepada suaminya, maka dipersilakanlah masuk ke syurga dari pintu mana sahaja kamu suka.” (Hadist Riwayat Ahmad dan Thabrani)
”Sesungguhnya setiap isteri yang meninggal dunia yang diridhoi oleh suaminya, maka dia akan masuk syurga.” (Hadist riwayat Tirmizi dan Ibnu Majah)
Jika isteri memang tidak taat kepada suaminya, setelah dinasehati secara halus, berpisah ranjang dan dinasihati secara keras tidak berhasil maka renungkanlah :
Surat An Nur ayat 3 yaitu :
“ Orang laki-laki pezina, yang dinikahinya ialah perempuan pezina pula atau perempuan musyrik. Perempuan pezina jodohnya ialah laki-laki pezina pula atau laki-laki musyrik , dan diharamkan yang demikian itu atas orang yang beriman”.
Pikirkanlah kembali apakah wanita ini cocok dijadikan pasangan / isteri bagi pria beriman, dan dapat membawa kebaikan bagi diri sendiri dan keluarga, ikhlaskan saja wanita ini jika ingin berpisah mungkin jodohnya adalah sesuai dengan apa yang di firmankan Allah diatas.
Nasehatilah isterimu dengan sabar dan penuh cinta kasih, minta maaflah kepada isteri jika menyakiti hati isteri, bagaimanapun juga mutiara yang kotor jika digosok tiap hari akan menjadi berkilauan. Hasilnya mutiara ini bisa benar-benar menjadi perhiasan dan surga dunia bagimu.
Ingatlah isterimu bukanlah Siti Khadijah yang baik, taat dan penuh cinta kasih pada suaminya, Istrimu adalah wanita jaman sekarang yang butuh bimbingan untuk menjadi wanita yang solehah.




50 Tanda-tanda Orang Munafik Mengikut Al-Quran Dan As-Sunnah
1. Malas Beribadah Kepada Allah SWT
Malas mengerjakan solat, segan untuk menempatkan diri di saf pertama, enggan mencari ilmu pengetahuan dan berat melangkah untuk ke majlis kebajikan.

2. Lupa Kepada Allah

3. Melalaikan Solat Fardhu
Sengaja melengahkan atau lambat menunaikan solat sehingga berada di akhir atau habis waktunya.

4. Mempercepatkan Pergerakan Solat
Orang yang mempercepatkan solatnya tanpa rasa khusyuk dan lupakan Allah, maka solatnya tidak diterima Allah. Itulah solat orang yantg munafik.

5. Gemar Meninggalkan Solat Berjemaah
Sihat dari segi fizikal dan jasmani, mempunyai waktu lapang dan tidak uzur syarie, tetapi tidak mahu mendatangai masjid ketika mendengar seruan azan.

6. Meninggalkan Solat Jumaat

7.Melakukan Dosa Dan Kemungkaran Secara Sembunyi
Berpura-pura melakukan kebaikan di tengah2 orang ramaai dan gemar melakukan kemungkaran di belakang orang adalah dibenci Allah SWT.

8. Menyuruh Yang Mungkar Dan Melarang Yang Ma’ruff.

9. Menyembunyikan Ilmu Pengetahuan
Orang-orang yang memiliki ilmu dan apabila ditanya orang lain sedang dia mengetahui persoalan yang ditanyakan itu tetapi tidak menjelaskannya. Ini merupakan perbuatan yang menghalang kemajuan ummat Islam dan dapat menutup kebenaran.

10. Mengamalkan Riyak

11. Hasad Dengki

12. Dusta

13. Mungkir janji.

14. Bakhil

15. Fitnah
Menyampaikan keburukan orang lain di kalangan orang ramaai supaya mereka membenci atau memusuhinya. Ia juga tergolong dalam sifat-sifar munafik dan dosa-dosa besar.

16. Mencaci maki
Menyakiti orang lain dan mencemarkan maruah seseorang itu.

17. Mengumpat

18. Mengungkit Pemberian Kepada Orang Yang Menyakiti Hatinya
Mengungkit kembali pemberian kepada orang lain dengan harapan dikenang jasa dan sumbangannya serta ingin menyakiti hati orang lain. Perbuatan ini dicela didalam Islam.

19. Mengingkari Takdir
Sesungguhnya orang yang menolak, membenci atau mengingakari takdir Allah, tergolong dalam golongan kufur dan rosak iman dan mendapat azab serta kemurkaan Allah

20. Mempersendakan Kesucian Agama
Perbuatan mempersenda kesucian dan agama Islam adalah suatu yang amat dibenci dan dilarang dalam Islam kerana ianya seolah-olah menentang sesuatu yang diturunkan Allah.

21. Enggan Berjihad

22. Menghina Sahabat Rasulullah SAW
Perbuatan ini dianggap melanggar larangan baginda, berdosa besar dan termasuk dalam golongan orang munafik

23. Menyembunyikan Persaksian Pada Jalan Yang Benar

24. Menangguhkan Pembayaran Hutang

25. Menipu Dalam Jual Beli
Perbuatan menipu ini adalah melibatkan amalan timbang atau sukat sesuatu barang tanpa kadar yang mencukupi atau menjual barangan yang rosak dimana, menimbulkan rasa kecewa dan tidak puas hati pembeli pada akhirnya.

26. Ghasab
Ghasab ialah mengambil atau menguasai harta ( tanah ) orang laain dengan jalan aniaya, iaitu jalan yang tidak diredhai Islam. Perbuatan ini walaupun dengan mengambil Cuma sejengkal, adalah termasuk perbuatan dosa besar dan munafik.

27. Bergaul Dengan Orang Yang Memperolok Al Quran

28. Memakan Harta Anak Yatim

29. Membuka Rahsia Orang Lain

30. Merasa Aman Dari Murka Allah Apabila Berbuat Dosa Apabila seseorang melakukan dosa dan merasa selamat dari murka dan seksaan Allah, maka anggapan ini adalah berdosa besar dan amalan orang-orang munafik.

31. Memanggil Orang Dengan Gelaran Buruk Yang Tidak Disukai

32. Menghalangi Orang Dari Mengamalkan Ajaran Islam

33. Suka Kepada Kesesatan Dan Menyesatkan Orang Lain

34. Bermuka Dua
Sikap ini ialah apabila diajak untuk mengikut jalan Allah, sengaja melambat-lambatkan dan tidak mahu. Tetapi, apabila diajak ke jalan yang dimurkai Allah, dengan senang dan cepat mereka menurutnya.

35. Menyanjung Dan Memuji Orang Tanpa Diketahui Keadaan Sebenar

36. Sombong Antara Sesama Manusia

37. Suka Berbantah Dan Bertengkar Sesama Muslim

38. Melampaui Batas Yang Digariskan Oleh Allah
Perbuatan yang menurut kehendak nafsu sehingga boleh tersesat dan menyesatkan pada jalan yang benar sebagaimana Yahudi dan Nasrani.

39. Berputus Asa Dalam Menghadapi Cabaran Hidup

40. Membazir Dalam Memanfaatkan Nikmat Allah
41. Keluh Kesah Apabila Ditimpa Musibah

42. Mengkhianati Sesuatu Amanah

43. Memutuskan Silaturrahim

44. Memecahbelahkan Perpaduan Kaum Muslimin.

45. Menghalalkan Yang Haram

46. Membuat Keosakan Di Muka Bumi

47. Menuduh Orang Beriman
Orang Munafik mempunyai pendirian yang lemah dan amat sedikit memiliki ilmu pengetahuan tentang perjara yang bermanfaat dan memudharatkan. Justeru, mereka menuduh orang beriman atau kurang ilmu pengetahaun dalam urusan kehidupan.

48. Mengubah Dan Menyalahgunakan Ayat-ayat Allah

49. Bersumpah Dengan Selain Nama Allah SWT

50. Merasa Gembira Apabila Musibah Menimpa Orang Beriman

9 Cara Membuat Suami Makin Sayang Istri

Buang Jauh-Jauh Keinginan Membuatnya Cemburu
Tak sedikit yang menyarankan untuk membuat suami cemburu agar kembali jatuh cinta. Dalam beberapa kasus mungkin bisa berhasil. Namun perlu diketahui bahwa dekat dengan pria lain untuk membuatnya cemburu itu artinya Anda sedang pamer sikap romantis yang Anda dapatkan dari pria lain.
Atau Anda memang masih bisa GR mendapati orang lain memuji Anda? Hati-hati, tidak semua pria senang merasa terancam. Salah satu alasan mereka menikahi Anda adalah untuk memiliki rasa nyaman karena seutuhnya Anda menjadi miliknya. Jika sesudah menikah suami masih harus berebut dengan orang lain, ini bisa menjadi membuat rasa dan kepercayaannya pada Anda terkikis.
Menjadi Sosok yang Lembut
Setinggi apapun jabatan Anda, sekeras apapun pekerjaan Anda, bagi pria, wanita adalah simbol kelembutan, kebaikan, cinta, dan kasih sayang. Bersikaplah lembut padanya, pada anak-anak, pembantu, juga pada diri sendiri. Jangan terbiasa bersikap kasar dan menyakiti orang lain, siapapun itu.
Bersikap Baik pada Keluarga dan Orang-Orang di Sekitarnya
Sebagaimana kita mencintai keluarga dan orang-orang di sekitar kita, lakukan hal yang sama pada keluarga dan orang-orang disekitar suami. Bagi pria, orang tua, saudara, dan teman-teman adalah tanggung jawab mereka.
Saat Anda masuk ke keluarganya ia tetaplah sama, seorang anak, saudara, dan sahabat. Hanya kini perannya bertambah menjadi seorang suami dan ayah. Jadi, bersikap baiklah pada keluarga dan teman-temannya.
Menjadi Pilar Kekuatan Baginya
Wanita menyukai  pria yang memiliki kekuatan dan berkuasa. Itu membuat kita merasa nyaman dan aman untuk bersandar di pundaknya. Pria tidaklah berbeda. Mereka juga menyukai wanita yang kuat secara fisik, moral, dan sosial. Kuat bukan berarti mudah marah dan memiliki sikap yang kasar. Namun kita harus cukup kuat untuk mendukungnya kapanpun dia membutuhkan.
Dalam masa sulit sekalipun, kita harus tetap bisa menjalankan peran sebagai istri dan ibu dengan baik. Terpenting, kuat untuk membelanya di depan umum, bagaimanapun sulitnya keadaan di rumah.
Buat Dia Merasa Dicintai dan Diinginkan
Siapa yang tak ingin dicintai dan diapresiasi oleh orang yang dicintainya? Bagi wanita, sekritis apapun keadaan, terpenting suami tetap mencintai Anda bukan? Pria juga tidak berbeda. Penting pula bagi mereka untuk selalu merasa dicintai. Jika perlu, ungkapkan betapa Anda sangat mencintainya.
Percaya Bahwa Ia Mencintai Anda
Walaupun sangat mencintai wanitanya, seringkali pria tidak mau terlalu sering mengungkapkan. Jadi jangan heran dan cemas jika 100 kata cinta Anda hanya dibalas sekali saja oleh mereka.
Secara alami wanita memang mudah mengekpresikan perasaannya. Sementara pria, banyak dari mereka yang khawatir jika mengucapkan kata cinta akan membuat mereka terlihat cengeng dan tidak jantan (He he… Kasihan ya Bund, cowok tidak bisa bebas berekspresi :D).
Jadi Sumber Inspirasi
Pria akan sangat menghargai wanita yang bisa menjadi sumber inspirasi baginya. Inspirasi ini bisa semacam alasan yang membuatnya menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk, berbuat lebih baik, bersikap lebih baik, dan menjadi manusia yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Setia
Saat pria selingkuh, wanita lebih mudah memaafkan. Namun saat wanita selingkuh, ego dan harga diri seorang pria terluka sehingga mereka jadi lebih sulit memaafkan.
Saat melintas godaan untuk berselingkuh, salah satu tips jitu untuk mempertahankan kesetiaan adalah mengingat akibat yang ditimbulkan. Anak menjadi korban, rumah tangga berantakan, orang di sekitar memiliki penilaian buruk, orang tua kecewa, bahkan mungkin Anda bisa kehilangan pekerjaan. Cobalah beberapa beberapa tips untuk menjaga keutuhan rumah tangga.
Dan bagi Anda yang pernah selingkuh dan suami memaafkan, bersyukurlah dengan berjanji pada diri sendiri untuk tidak akan berbuat kesalahan yang sama. Jika kita berani bermain api, bukan hanya diri sendiri yang terbakar, orang-orang yang menyayagi dan kita sayangipun dapat ikut terluka.
Menjadi Orang Kepercayaannya
Pria tidak biasa terlihat lemah di depan orang lain. Mereka tidak suka dikasihani dan terlihat nelangsa. Itulah sebabnya pria akan mencari sahabat/pasangan yang mau memahami mereka tanpa membuatnya kehilangan kepercayaan diri.
Jika suami rela membagi kesulitannya pada Anda, itu artinya ia yakin telah menemukan pasangan yang bisa menjadi tempat berbagi. Jaga rahasia (termasuk kelemahannya) dan hargai apa yang dilakukan. Saat menemukan pasangan yang bisa membuatnya nyaman, pria bahkan rela jungkir balik melakukan apapun untuk Anda.
Poin terakhir ini sangatlah penting. Istri memang harus menjadi orang yang paling dipercayai oleh suami. Suami harus mudah dan nyaman mendiskusikan kelemahan, kegagalan, dan ketidakmampuannya senyaman saat ia membicarakan kelebihan, kesuksesan, dan kemampuannya.
9 cara membuat suami makin sayang istri di atas kelihatannya sangat mudah. Bagi yang terbiasa bersikap lembut dan penyayang memang tidaklah sulit. Bagi yang belum terbiasa, jangan khawatir. Asal mau mencoba, biasanya kita akan terbiasa dan tanpa sadar sudah bisa melakukan tips-tips di atas tanpa merasa kesulitan.


Pengetahuan seputar cara menjaga hubungan suami istri agar tetap harmonis menjadi penting mengingat banyak pasangan mengeluhkan pernikahan yang mulai hambar. Mereka yang baru menikah sekalipun bisa mengalaminya. Di sisi lain kedua pasangan tidak ingin mengakhiri hubungan karena berbagai alasan; sudah nyaman, merasa pasangannya baik, atau kasihan pada anak.

Kasus seperti ini bisa dibilang masa uji coba pernikahan. Dan seringkali, kasus perselingkuhan terjadi ketika rasa bosan hinggap. Jika tak diatasi dengan serius, kebosanan dapat menciptakan ruang kosong yang kemudian terisi orang lain.
Beberapa pasangan yang berhasil melalui ujian ini memiliki cara yang berbeda. Beberapa dari mereka yang Saya lihat harmonis -bahkan hingga puluhan tahun- berbagi pengalaman. Berikut tips menjaga keharmonisan hubungan suami istri yang mereka beberkan.
1. Komunikasi
Membahas pendidikan anak atau seputar cara agar dapur tetap mengepul adalah hal biasa bagi pasangan. Namun menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol hal-hal seru dan menyenangkan dan tertawa bersama adalah hal sederhana namun terasa sangat istimwa.
2. Learning Couple
Temukan hal-hal baru dari pasangan setiap hari. Terlihat sederhana memang, namun akan memberikan ruang satu sama lain untuk menyesuaikan diri. Kedua pasangan sebaiknya sama-sama melakukannya dengan tujuan untuk membahagiakan pasangan. Tipsnya, jangan merasa seperti mengetahui “SEMUA” hal tentang pasangan. Ingat bahwa Anda dan pasangan adalah dua pribadi yang berbeda.
3. Try Something New
Rutinitas menghadirkan kejenuhan dan kebosanan. Bahkan, dalam pernikahan yang dimulai dengan cinta yang begitu besar sekalipun, dua monster ini bisa hadir dan mengancam. Cobalah lakukan hal-hal menantang bersama pasangan dengan keluar dari zona nyaman.
Atau bisa juga mengambil cuti dan berlibur bersama. Hanya berdua. Ya! Hanya berdua. Jika memang memungkinkan meninggalkan anak-anak bersama nenek atau pengasuhnya untuk beberapa hari, why not?!
Suasana baru seperti perintah “refresh” pada PC yang setelahnya akan membuat hubungan menjadi kembali segar dan menggairahkan.
Eksploitasi dalam aktivitas seksual juga bisa dilakukan seperti mencoba berbagai gaya atau melakukan aksi-aksi di waktu dan tempat yang beresiko ketahuan. Ini akan memacu adrenalin namun sangat seru dan menyenangkan.
Tiga cara menjaga hubungan suami istri agar tetap harmonis ini adalah tips jitu yang dibeberkan oleh beberapa pasangan yang berhasil menjaga kehangatan rumah tangga meski sudah menikah puluhan tahun. Hmmm… Rasanya layak untuk dicoba.

 

 

Fakta Seputar Penyebab Suami Selingkuh

Sebagaimana dilansir dalam situs Oprah, Gary mengungkapkan beberapa hal penyebab seorang suami selingkuh berdasarkan pengalamannya selama menjadi konsultan pernikahan.
1. Merasa Lemah di dalam Rumah
Tagihan listrik, biaya sekolah anak, belanja bulanan, pajak kendaraan, dan semacamnya bisa membuat hubungan pasangan menjadi jauh. Apalagi jika suami tidak cukup kuat dengan tekanan seperti itu, ia bisa merasa terancam di dalam rumah dan berusaha mencari orang lain yang membuatnya lebih nyaman.
Beberapa teman pria yang berselingkuh mengungkapkan bahwa ketidakmampuan di rumah membuatnya merasa lemah. Ia akhirnya mencari orang lain di luar rumah yang membuatnya bisa tetap terlihat kuat dan mampu, yang mengagumi dan membuatnya merasa berbeda.
2. Merasa Tidak Menang
Pria sangat senang menjadi pemenang, itulah mengapa mereka sangat senang saat timnya menang dan lemas saat kalah.
Begitupun yang terjadi saat Anda tidak menghargai pemberiannya. Jika ingin menyelamatkan hubungan rumah tangga Anda, jangan takut untuk memuji atas apa yang telah dia lakukan untuk Anda.
3. Selingkuhan Tidak Lebih Cantik
Jika Anda korban perselingkuhan, jangan heran jika wanita lain yang dicintai suami tidak lebih cantik dari Anda. Why?
Lagi-lagi karena ini bukan semata tentang seks. Seorang kawan yang berselingkuh menceritakan bahwa itu semua berawal ketika ada wanita lain yang lebih tertarik dengan pembicaraannya, kehidupannya, atau pekerjaannya dibandingkan istrinya sendiri
Saat istri tidak lagi peduli dan ada wanita lain yang antusias dengan apa-apa yang dia lakukan, di sanalah suami bisa mulai rentan dan kehilangan kontrol diri. Mereka bisa nekat berselingkuh meskipun menyadari tindakan tersebut buruk dan bodoh.
Jadi, selain memperhatikan fisik, jangan lupa untuk tetap menjadi wanita yang hangat dan penuh perhatian. Kebaikan dan kasih sayang akan membuatnya merasa tenang, Jangan sampai perhatian dan pujian justru mengalir dari wanita lain.
4. Merasa Gagal Menyengangkan Istri
Saat suami bangun lebih awal dan membuatkan sarapan pagi, meski bagi wanita terlihat sepele, ia sebenarnya sedang berusaha keras menyenangkan istri. Jika tak ada respon positif dari Anda, ia akan merasa gagal menyenangkan pasangan.
Ya! Dia merasa kalah. Merasa menjadi pecundang dan menjadi malas melakukan usaha untuk menyenangkan istrinya.
Kasih sayang yang tulus akan menghadirkan rasa syukur atas upaya apapun yang dilakukan oleh pasangan. Hadirkan perasaan yang baik untuk setiap usaha atau apapun yang dia buat untuk kita, That’s where the love really is.
5. Persahabatan yang Berkembang
Adakalanya hubungan rumah tangga baik-baik saja. Suami tidak pernah keluar malam, hubungan seks masih aktif seperti biasa, dan sikapnya tidak berubah. Namun dalam pekerjaan di mana berawal dari obrolan makan siang, meningkat menjadi persahabatan, bisa lahir ikatan emosional yang menyebalkan.
Hubungan seperti ini tidak berlandaskan seks karena bermula dari kenyamanan mengobrol. Saat seperti ini, perselingkuhan bisa seperti anak kucing yang begitu saja sudah menyelinap masuk. Dan persahabahan seperti ini bisa terjadi pada suami Anda.



10 Tanda Pasangan Berselingkuh

Perselingkuhan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah hubungan cinta. Lebih memprihatinkan lagi, demam perselingkuhan menjadi tren di semua kalangan. Dari warga biasa, pejabat pemerintahan, hingga kalangan selebritas.
Penyebab perselingkuhan beragam. Dari mulai rasa bosan terhadap pasangan, sampai rasa iseng karena ingin suasana baru. Namun, apa pun alasannya, perselingkuhan tidaklah diperbolehkan agama. Selain itu, perselingkuhan akan membuat beberapa pihak merasa dirugikan. Terutama pasangan sah Anda.
Perselingkuhan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Anda pun tidak punya trik jitu untuk mengawasi sang pasangan. Lantas, bagaimana caranya mengetahui tanda-tanda pasangan selingkuh? Berikut beberapa tanda-tanda yang biasanya terjadi pada pasangan Anda ketika dia berselingkuh atau main serong.
Ekstra perhatian
Hati-hati kalau pasangan Anda memberikan perhatian berbeda dari biasanya. Ini dia lakukan karena dirinya merasa bersalah dan sudah berlaku tidak jujur pada Anda. Tak jarang perasaan tersebut membawa perilaku dia untuk memberikan sesuatu (hadiah) yang berbeda dari biasanya. Dengan memberikan hadiah, ia akan merasa lebih baik. Kemudian, dia akan bertingkah seperti orang yang punya rasa bersalah ketika Anda melakukan suatu hal untuk menyenangkannya. Karena mungkin ia ingat apa yang ia dilakukan di belakang Anda.
Tingkah laku yang aneh
Untuk kali ini percayailah insting Anda. Kalau pasangan sudah mulai menunjukkan perilaku yang aneh-aneh, jangan mengabaikan perasaan itu dan percaya sepenuhnya dengan perkataannya. Ini bisa terjadi karena pasangan Anda selalu dihantui rasa bersalah. Sehingga, tingkah lakunya menjadi aneh. Kalau Anda mengabaikan naluri itu sama saja Anda menutup mata pada kebenaran.
Sering memancing pertengkaran
Agar ada alasan untuk pergi dari rumah, biasanya pasangan Anda menjadi sering memancing-mancing kesalahan. Alhasil, pertengkaran pun tak terelakan. Dengan begitu, pasangan bisa meninggalkan rumah dengan gampang dan tak perlu mengeluarkan banyak alasan.
Mengandalkan hubungan berakhir
Tak ada salahnya Anda curiga kepada pasangan kalau dia sudah sering menanyakan hal apa yang kamu lakukan jika hubungan kita berakhir? Atau apa yang akan terjadi jika hubungan kita putus? Bisa juga dengan pertanyaan, kalau kita berdua berpisah, kita masih bisa kan menjadi sahabat? Perlu Anda tahu, dia bisa mengatakan hal itu karena sudah ada orang yang mau menerimanya jika benar berpisah dengan Anda.
Mood gampang berubah
Ketika bersama Anda, mood menjadi gampang sekali berubah. Tak tahu penyebabnya apa, tiba-tiba saja ia bisa menjadi orang yang sangat temperamen. Atau bisa juga ketika bersama Anda ia bertingkah seperti orang yang sedang tertekan. Saat Anda tidak bersamanya, ia terlihat ceria. Jika ia memiliki affair yang sudah bertahan lama, ia akan berusaha agar keduanya berjalan mulus dan dia berusaha menghindari kecurigaan. Jika ia bermasalah dengan hubungan yang satu, pasti berpengaruh pada hubungan lainnya.
Sikap dingin
Si dia akan berubah menjadi orang yang lebih diam dari biasanya. Bahkan kalau di depan Anda, dia kelihatan sangat lemas, lesu, dan malas. Setiap kali Anda tanya, dia biasanya hanya mennjawab “tidak ada apa-apa”. Sikapnya juga sangat dingin jika bersama dengan Anda.
Selera musik berubah
Karena kerap mendengarkan musik sang selingkuhan, dia akan terbawa menyukai musik tersebut. Akibatnya, selera musik pasangan Anda tiba-tiba berubah. Akan lebih jelas ketika si dia tiba-tiba mendengarkan musik yang sebelumnya tidak dia sukai sama sekali. Kemudian, ia mendadak gembira ketika mendengar musik tersebut.
Kurang percaya diri
Bukan berarti orang yang kurang percaya diri semuanya selingkuh ya! Orang-orang seperti ini umumnya cenderung mencari rasa aman. Dia tidak mendapatkan perasaan itu ketika bersama Anda. Nah, salah satu cara mendapatkannya lewat perselingkuhan di mana dia lebih nyaman dan percaya diri dengan selingkuhnya.
Kerap mengkritik
Ini sebenarnya adalah salah satu usaha dia agar Anda berpikir bahwa orang yang dikritik tersebut bukanlah tipe orang yang disukainya. Padahal, dalam hati diam-diam dia sangat tertarik dengan pria/wanita tersebut.
Menjadi emosional
Karena selalu berpikir takut ketahuan, ia menjadi lebih emosional dari biasanya. Mudah sekali terpancing terhadap komentar yang Anda keluarkan. Sekalipun itu komentar yang bersifat netral. Jika Anda berusaha menggali lebih jauh, pasti dia akan menolak membicarakannya dan menjadi sangat tertutup.


1 komentar:

  1. dari indikasi ciri2 istri selingkuh(zina)yang sangat banyak,jika suami masih adem ayem,maka sdh terkena dalil dayyuts,karenanya utk setiap perubahan perilaku istri pada suami,suami harus waspada,menyelidiki utk pembuktian(bisa dibantu orang2 yang dipercaya:anak laki2nya,saudaranya)dan bahkan setelah bukti terkumpul,suami janganlah marah2 dan menginterogasi istrinya,tetapi tanyailah:jika memang ada kurangnya diriku sbg suamimu,apakah dirimu sbg istri akan melanjutkan pernikahan? jika ada laki2 lain yang lebih baik dari diriku dan dirimu menyukainya,meski tdk ada keridhoanku dunia akherat,aku akan melepaskanmu,semata-mata untuk kebaikanku dan takutku pada Allah.
    Lihat reaksi istri......jika ia tetap menyangkalnya maka pahami dirinya tega membohongi,mendzalimi suaminya...catat ini sbg durhaka istri pada suami.
    Jika bukti2 dipaparkan pada istri lantas tetap menyangkalnya juga,catat lagi bahwa ia menantang suaminya,maka suami berhak mengancam istri untuk menemui laki2 mitra zinanya dan memproses tindak pidana perzinaan yang dilakukan...buntutnya pasti perceraian,toh buat apa mempertahankan perempuan yang sudah mau dizinai,menjijikkan juga kan?
    Jika ia menangis,meraung minta ampun,JANGAN AMPUNI OLEH SUAMI,ia terancam dijandakan,ia punya nilai diri sbg pezina saat berstatus sbg istri orang,ia memberi sensasi bagi laki2 pezinanya karena berstatus istri orang (ada tantangan)saat mana diceraikan,nilai tantangan tadi hilang,malah akan ditinggalkan juga oleh mitra zinanya seperti membuang kulit pisang dijalanan.
    Jika suami mau mempertahankan dirinya sbg istri atas alasan apapun,kembalikan hak utk menghukum dirinya ada di Allah SWT,berdoalah minta pada Allah utk mengazab istri jika ia mengulang zinanya,jika azab ditampakkan,ceraikan saja,artinya Allah menampakkan ia bertahan berzina,atau suami kena dosa dayyuts.
    Jika ia mau bertobat,tanyai apa yang akan dilakukannya dengan cinta haramnya itu?
    Pastikan suami mendengar langsung langkahnya membuktikan pengakhiran hubungan dengan mitra zinanya,istri dan mitra zinannya harus membuat pernyataan tertulis pengakuan zina dan janji menghentikan dan bersedia memikul sangsi hukum jika mengulanginya.
    Pernyataan ini disatukan dengan bukti2 yang dikumpulkan saat zina berlangsung,untuk memudahkan suami menang perkara jika harus sidang juga.
    Lantas lakukan pemisahan,istri tidak bersatu dengan suami,katakan 3bln,6bln,dikembalikan ke orangtuanya,utk merenungi perbuatan bejatnya,memohon ampunanNya,menyesali dzalimnya pada suami serta membersihkan dirinya dari energi perzinaan yang menyelimuti dirinya.
    Jika ia tobat sebenarnya tobat,bisalah suami kembali bersama istrinya seperti sdh bebas dari dosanya,dan saat itulah suami memberikan ampunan bagi dirinya.

    BalasHapus